Jumat, 14 Oktober 2011

Abdulfattah Ayah Biologis Steve Jobs


Tidak banyak yang mengetahui kehidupan pendiri Apple, Steve Jobs. Meski dikenal sebagai seorang inovator dan orang paling berpengaruh di dunia teknologi, kehidupan pria kelahiran 24 Februari ini jarang publikasikan media. Namun, The Sun, harian asal Inggris, membuka kisah mengenai kehidupan Jobs setelah mewawancarai ayah kandungnya bernama Abdulfattah John Jandali, seorang Muslim keturunan Suriah yang berimigrasi ke Amerika Serikat (AS). Ia dilahirkan di luar ikatan pernikahan dari seorang ibu bernama Joanne Schieble.
Abdulfattah John Jandali, “Steve will have to do that, as the Syrian pride in me does not want him ever to think I am after his fortune,”
Abdulfattah John Jandali, “Steve will have to do that, as the Syrian pride in me does not want him ever to think I am after his fortune,”
Karena dilahirkan diluar pernikahan dan dianggap bisa membuat malu komunitas mereka, maka Steve Jobs kemudian diadopsi oleh pasangan Paul dan Clara Jobs. Dibesarkan oleh pasangan ini, Jobs tidak pernah melakukan kontak dengan ayah kandungnya. Pada Agustus lalu, Jandali yang merupakan pemilik sebuah kasino mengaku ingin bertemu dengan anaknya namun terlalu malu untuk melakukan pendekatan karena takut Jobs mengira dirinya akan mengincar uangnya.
The Syrian immigrant says he is overcome with guilt for his treatment of Jobs and only learned recently that the child he gave up for adoption was the famous CEO. “This might sound strange, though, but I am not prepared, even if either of us was on our deathbeds, to pick up the phone to call him,” Jandali said. “Steve will have to do that, as the Syrian pride in me does not want him ever to think I am after his fortune,” he said. “Now I just live in hope that, before it is too late, he will reach out to me, because even to have just one coffee with him just once would make me a very happy man,” he said. Jandali says although he was in love with his now ex-wife Joanne, her father was a tyrant and would not allow her to marry him since he was from Syria. Joanne then upped and moved to San Francisco to give birth to Jobs without her family or Jandali knowing. “She did not want to bring shame onto the family and thought this was the best for everyone.”
“Saya berharap tidak terlalu terlambat untuk melakukan kontak lagi,” kata Jandali pada Agustus lalu sembari menambahkan mungkin hanya minum secangkir kopi. “Ini mungkin kedengarannya aneh namun saya tidak siap meski kami sama-sama sudah sekarat hanya untuk mengangkat telepon untuk dia,” katanya. “Steve akan melakukan apa yang orang Suriah lakukan dan tak ingin ia berpikir jika saya mengincar kekayaannya. Saya punya uang sendiri,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar